Tuesday, May 26, 2009

JANGAN BANYAK BERTANYA!




AL-KAHFI: 60-82

Dan (ingatkanlah peristiwa) ketika Nabi Musa berkata kepada temannya: "Aku tidak akan berhenti berjalan sehingga aku sampai di tempat pertemuan dua laut itu atau aku berjalan terus bertahun-tahun".

Maka apabila mereka berdua sampai ke tempat pertemuan dua laut itu, lupalah mereka akan hal ikan mereka, lalu ikan itu menggelunsur menempuh jalannya di laut, yang merupakan lorong di bawah tanah.

Setelah mereka melampaui (tempat itu), berkatalah Nabi Musa kepada temannya: "Bawalah makan tengah hari kita sebenarnya kita telah mengalami penat lelah dalam perjalanan kita ini".

Temannya berkata: "Tahukah apa yang telah terjadi ketika kita berehat di batu besar itu? Sebenarnya aku lupakan hal ikan itu; dan tiadalah yang menyebabkan aku lupa daripada menyebutkan halnya kepadamu melainkan Syaitan; dan ikan itu telah menggelunsur menempuh jalannya di laut, dengan cara yang menakjubkan".

Nabi Musa berkata: "Itulah yang kita kehendaki "; merekapun balik semula ke situ, dengan menurut jejak mereka.

Lalu mereka dapati seorang dari hamba-hamba Kami yang telah kami kurniakan kepadanya rahmat dari Kami, dan Kami telah mengajarnya sejenis ilmu; dari sisi Kami.

Nabi Musa berkata kepadanya: Bolehkah aku mengikutmu, dengan syarat engkau mengajarku dari apa yang telah diajarkan oleh Allah kepadamu, ilmu yang menjadi petunjuk bagiku?"

Ia menjawab: "Sesungguhnya engkau (wahai Musa), tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku.

Dan bagaimana engkau akan sabar terhadap perkara yang engkau tidak mengetahuinya secara meliputi?

Nabi Musa berkata: "Engkau akan dapati aku, Insyaa Allah: orang yang sabar; dan aku tidak akan membantah sebarang perintahmu".

Ia menjawab: "Sekiranya engkau mengikutku, maka janganlah engkau bertanya kepadaku akan sesuatupun sehingga aku ceritakan halnya kepadamu".

Lalu berjalanlah keduanya sehingga apabila mereka naik ke sebuah perahu, ia membocorkannya. Nabi Musa berkata: "Patutkah engkau membocorkannya sedang akibat perbuatan itu menenggelamkan penumpang-penumpangnya? Sesungguhnya engkau telah melakukan satu perkara yang besar".

Ia menjawab: "Bukankah aku telah katakan, bahawa engkau tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku?"

Nabi Musa berkata: "Janganlah engkau marah akan daku disebabkan aku lupa (akan syaratmu); dan janganlah engkau memberati daku dengan sebarang kesukaran dalam urusanku (menuntut ilmu)".

Kemudian keduanya berjalan lagi sehingga apabila mereka bertemu dengan seorang pemuda lalu ia membunuhnya. Nabi Musa berkata "Patutkah engkau membunuh satu jiwa yang bersih, yang tidak berdosa membunuh orang? Sesungguhnya engkau telah melakukan satu perbuatan yang mungkar!"

Ia menjawab: "Bukankah, aku telah katakan kepadamu, bahawa engkau tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku?"

Nabi Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sebarang perkara sesudah ini, maka janganlah engkau jadikan daku sahabatmu lagi; sesungguhnya engkau telah cukup mendapat alasan-alasan berbuat demikian disebabkan pertanyaan-pertanyaan dan bantahanku".

Kemudian keduanya berjalan lagi, sehingga apabila mereka sampai kepada penduduk sebuah bandar, mereka meminta makan kepada orang-orang di situ, lalu orang-orang itu enggan menjamu mereka. Kemudian mereka dapati di situ sebuah tembok yang hendak runtuh, lalu ia membinanya. Nabi Musa berkata: "Jika engkau mahu, tentulah engkau berhak mengambil upah mengenainya!"

Ia menjawab: "Inilah masanya perpisahan antaraku denganmu, aku akan terangkan kepadamu maksud (kejadian-kejadian yang dimusykilkan) yang engkau tidak dapat bersabar mengenainya.

Adapun perahu itu adalah ia dipunyai oleh orang-orang miskin yang bekerja di laut; oleh itu, aku bocorkan dengan tujuan hendak mencacatkannya, kerana di belakang mereka nanti ada seorang raja yang merampas tiap-tiap sebuah perahu yang tidak cacat.

Adapun pemuda itu, kedua ibu bapanya adalah orang-orang yang beriman, maka kami bimbang bahawa ia akan mendesak mereka melakukan perbuatan yang zalim dan kufur.

Oleh itu, kami ingin dan berharap, supaya Tuhan mereka gantikan bagi mereka anak yang lebih baik daripadanya tentang kebersihan jiwa, dan lebih mesra kasih sayangnya.

Adapun tembok itu pula, adalah ia dipunyai oleh dua orang anak yatim di bandar itu; dan di bawahnya ada "harta terpendam" kepuyaan mereka; dan bapa mereka pula adalah orang yang soleh. Maka Tuhanmu menghendaki supaya mereka cukup umur dan dapat mengeluarkan harta mereka yang terpendam itu, sebagai satu rahmat dari Tuhanmu (kepada mereka). Dan (ingatlah) aku tidak melakukannya menurut fikiranku sendiri. Demikianlah penjelasan tentang maksud dan tujuan perkara-perkara yang engkau tidak dapat bersabar mengenainya".


Kisah di atas ni adalah kisah Nabi Musa dan Nabi Khidhir. Dimana, Nabi Khidhir pesan pada Nabi Musa, jgn banyak mempersoalkan sesuatu, tapi hanya bersabar. sampai satu masa yang sesuai, kebenaran akan terbongkar juga.

kisah ini, bersalut beribu pengajaran yang boleh menyapa iman dan mata hati.

antara pengajaran yang boleh kite dapat ialah, KITA HARUS BANYAK MEMERHATI DAN MEMIKIRKAN SESUATU, DARIPADA HANYA BERTANYA. bertanya kenapa begitu, kenapa begini. kenapa boleh, kenapa tak boleh.
berfikirlah..fahamilah...
ALLAH memberikan kita 2 nikmat besar yang tak harus dipersiakan, yakni AKAL DAN HATI. akal, untuk berfikir secara WARAS dan RASIONAL terhadap sesuatu perkara, manakala HATI pula untuk MENETAPKAN DAN MEMAHAMI SESUATU.
Dalam menggunakan hati dan akal,
jadikanlah neraca IMAN sbg kayu ukur.
jangan jadikan NERACA EMOSI..kerana neraca emosi hanya sia2.


ALLAH juga mengajar kita supaya tak byk bertanya..
kadang2 dlm hidup, kite selalu merungut pada ALLAH.
bertanya itu dan ini...
"kenapa tak dpt itu, kenapa tak dpt ini?kenapa org lain ALLAH bagi tapi kenapa aku je yang ALLAH yang tak bagi?"

cukup, jgn merungut dan banyak bertanya. REDHA sahaja dgn sesuatu yang ALLAH nak bagi.
ujian..masalah yang berat sekalipun..jangan MERENGEK. memalukan saja!
tapi, BERFIKIRLAH HIKMAH sesuatu kejadian itu.
BERFIKIR DAN BERLAPANG DADA.
husno zhon (bersangka BAIK) dgn ALLAH..
sbb ALLAH lebih knal diri kita.
dia TUHAN MANUSIA, TUHAN kite.
ALLAH TAHU APA YANG KITA PERLUKAN DI SAAT ITU.
ALLAH TAHU APA YANG TERBAIK UNTUK KITA.

mungkin saja, sesuatu yang BURUK dimata kita, namun itulah yang sebaiknya.
dan boleh jadi, kite mengganggap sesuatu itu baik bagi KITA, tapi buruk bagi ALLAH..
apa yang penting,
UTAMAKAN pandangan ALLAH..bukan PANDANGAN MANUSIA.
BIAR NAMPAK BURUK DI MATA MANUSIA, TAPI ALLAH memandangnya BEGITU INDAH MEMPESONA.

jadi, jgn banyak bertanya pada ALLAH, kerana ALLAH Maha TAHU!

lakukan saja tugas2 mu sebagai HAMBA dan KHALIFAH dgn sungguh2, dgn jiwa yang tak berbelah bagi..nescaya ADA HABUAN TUHAN untuk dirimu...diri HAMBA yang baik.



ALLAH juga mengajar kita untuk memerhati, memikir kemudian memahami.
berfikir menggunakan FIKIR IMAN. FIKIR SEORANG MUSLIM.
gunakan HATI yang memakai pakaian ISLAM. HATI YANG MUSLIM.
gunakan mata...memandang sesuatu dengan menggunakan KACA MATA IMAN.


dlm kisah di atas. Nabi Khidhir, meminta Nabi Musa untuk memerhatikan sesuatu, memerhati tanpa mempersoalkan sesuatu urusan.begitulah juga dgn kite ye.
jangan sekadar banyak bertanya, tapi berfikirlah...
sampai satu saat,ALLAH akn menemukan kita jawapan bagi persoalan-persoalan kita.

Nabi Khidhir juga mengajar Nabi Musa supaya BERSABAR, hanya memerhati dan mengikutnya. aduh, sunnguh tertampar diri ini...dgn kata2 Nabi Khidhir itu..masakan tidak, kadang2 kite selalu berfikir buruk ttg sahabat kita, lebih2 lagi bila si sahabat menegur sesuatu untuk kite.
BERFIKIRLAH YANG POSITIF TENTANG ORANG LAIN
KERANA YANG MENEGUR ITU TENTU LEBIH TAHU SEBAB DIA MENEGUR.
buanglah ego, dan berterima kasihlah kerana si sahabat menegur.
MENEGUR TANDA SAYANG, bukan BENCI..
sbb dlm hidup ini, berapa banyak manusia sahaja yang SUDI MENEGUR.
ada sesetengah tu, hanya MEMBIARKAN kita dgn KESALAHAN DAN DOSA kita.
maka, bersyukurlah andai ada MANUSIA yang sudi menegur.
terimalah teguran, andai IA baik, maka terimalah..
namun, ia buruk...berLAPANG DADAlah...


"manusia MERANCANG dgn CITA-CITA, namun...ALLAH MERANCANG SESUATU DENGAN CINTANYA"

wallahualam.

No comments: